KEGANASAN tindak kriminal geng motor di wilayah hukum Polres Bandung
membuat geram Kepala Kepolisian Resort Bandung Ajun Komisaris Besar
Polisi Hendro Pandowo. Hendro pun melakukan tindak tegas dengan langkah
spektakuler; berantas geng motor! Bahkan tak tanggungtanggung, pria
berbadan tegap kelahiran Malang, 12 Januari 1969 ini pun
menginstruksikan jajaran Polres Bandung untuk menembak di tempat anggota
geng motor yang berulah dan mengancam keselamatan jiwa petugas polisi
dan masyarakat.
Tak hanya itu, ayah dari tiga anak ini juga meminta kepada Gubernur Jawa
Barat Ahmad Heryawan, Kapolda Jabar Irjen Suparni Parto,Pangdam
III/Siliwangi, Mayjen TNI Moeldoko, untuk mendukung gerakan pembubaran
geng motor ini.Bagaimana cerita Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar
Polisi Hendro Pandowo akan bertindak tegas dalam mengatasi geng motor.
Berikut petikan wawancara reporter SINDO Ahmad Sugriwa bersama Kapolres
Bandung.
Kapolda Jabar menginstruksikan seluruh jajarannya
mulai tingkat polsek hingga polres dan polrestabes untuk tidak
menoleransi anak anggota polisi yang terlibat geng motor.
“Tidak hanya itu. Jika terbukti anaknya terlibat geng motor alanglah
baiknya jika yang bersangkutan mundur dari kedinasan Polri. Karena
dianggap gagal memberikan pembinaan kepada anaknya,” terang Suparni usai
mengikuti Commander Call di Graha Manggala Siliwangi, Rabu (24/11)
pagi.
Dikatakan Kapolda, polisi merupakan aparat negara yang memberikan
pelayan dan pengamanan serta harus menjadi contoh yang baik bagi
masyarakat. Dengan adanya kasus anak anggota polisi yang terlibat geng,
bisa disimpulkan petugas tidak mampu memberikan contoh yang baik.
“Dalam keluarga saja sudah gagal melakukan pembinaan dan memberikan
contoh kepada anaknya. Apalagi buat masyarakat,” terang Suparni.