Laman

Rabu, 21 Maret 2012

Peran polisi mengatasi geng motor



KEGANASAN tindak kriminal geng motor di wilayah hukum Polres Bandung membuat geram Kepala Kepolisian Resort Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Hendro Pandowo. Hendro pun melakukan tindak tegas dengan langkah spektakuler; berantas geng motor! Bahkan tak tanggungtanggung, pria berbadan tegap kelahiran Malang, 12 Januari 1969 ini pun menginstruksikan jajaran Polres Bandung untuk menembak di tempat anggota geng motor yang berulah dan mengancam keselamatan jiwa petugas polisi dan masyarakat.
Tak hanya itu, ayah dari tiga anak ini juga meminta kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kapolda Jabar Irjen Suparni Parto,Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Moeldoko, untuk mendukung gerakan pembubaran geng motor ini.Bagaimana cerita Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Hendro Pandowo akan bertindak tegas dalam mengatasi geng motor. Berikut petikan wawancara reporter SINDO Ahmad Sugriwa bersama Kapolres Bandung.

 Kapolda Jabar  menginstruksikan seluruh jajarannya mulai tingkat polsek hingga polres dan polrestabes untuk tidak menoleransi anak anggota polisi yang terlibat geng motor.
“Tidak hanya itu. Jika terbukti anaknya terlibat geng motor alanglah baiknya jika yang bersangkutan mundur dari kedinasan Polri. Karena dianggap gagal memberikan pembinaan kepada anaknya,” terang Suparni usai mengikuti Commander Call di Graha Manggala Siliwangi, Rabu (24/11) pagi.
Dikatakan Kapolda, polisi merupakan aparat negara yang memberikan pelayan dan pengamanan serta harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Dengan adanya kasus anak anggota polisi yang terlibat geng, bisa disimpulkan petugas tidak mampu memberikan contoh yang baik.
“Dalam keluarga saja sudah gagal melakukan pembinaan dan memberikan contoh kepada anaknya. Apalagi buat masyarakat,” terang Suparni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar